Benda Ajaib Pebisnis

Tahukah anda bahwa benda bernama 'kartu nama' merupakan benda ajaib yang memiliki pengaruh cukup nyata dalam pergaulan bisnis? Makanya nggak heran kalau para pebisnis selalu membekali dirinya dengan kartu nama. Tapi sayangnya banyak orang yang segan untuk mulai memberikan kartu nama pada orang-orang yang baru dikenalnya. Anda baru memberikan kartu nama jika diminta atau jika orang itu memberikan kartu nama terlebih dahulu.

Umumnya orang ogah memberi kartu nama karena khawatir dikira sombong, merasa lawan bicara tidak membutuhkan atau bisa juga takut dianggap sok ngetop, dan masih banyak lagi alasan lainnya. Padahal, ternyata di Amerika seorang pebisnis ulung biasa bertukar kartu nama sebanyak 50 lembar setiap minggunya, hebat kan…?

Kenapa anda nggak mencontoh para pebisnis ulung tersebut...? Jangan merasa nggak pantas melakukannya. Anggapan dan pola pikir bahwa bertukar kartu nama hanya kebiasaan pebisnis yang sudah sukses rasanya harus segera diubah. Karena justru bertukar kartu nama sangat penting dilakukan bagi anda para pemula bisnis. Makanya jangan ragu-ragu untuk memberikan kartu nama pada setiap orang yang baru anda kenal dalam pertemuan bisnis. Tapi ingat, jangan cuma anda yang memberikan kartu nama. Anda juga nggak perlu ragu untuk meminta kartu namanya. Lebih baik lagi jika setelah bertukar kartu nama, anda membiasakan diri untuk menuliskan tanggal dan tempat pertemuan dengannya di bagian belakang kartu nama.

Tambahkan juga beberapa catatan mengenai topik pembicaraan anda saat itu. Jadi jika suatu saat anda menghubunginya kembali lewat telepon, anda dapat memulai percakapan dengan menyebutkan pertemuan anda di tempat tersebut. Misalnya, “Nama saya……, kita pernah bertemu pada acara… tanggal…” Kemudian sampaikan topik yang waktu itu anda bicarakan berdua. “Bagaimana dengan kelanjutan bisnis barang antik yang kita bicarakan waktu itu...?” Kemudian saat bertemu langsung dengannya cobalah untuk mengembalikan ingatannya pada pertemuan pertama. Misalnya "Anda yang waktu itu pakai baju biru kan..?" Asal tau aja orang biasanya senang jika diingat oleh orang lain. K

alau perlu tunjukkan kartu nama yang telah dia berikan pada anda. Selanjutnya jangan lupa untuk menyimpan semua kartu nama yang telah anda dapatkan. Simpan dengan baik di tempat khusus kartu nama. Jangan sekalipun anda lupa menyimpannya. Karena semakin banyak kartu nama kenalan baru anda, berarti semakin besar pula prospek bisnis anda. Percaya deh jika anda selalu melakukan kontak dengan pemberi kartu nama, anda akan merasakan manfaat bahwa kartu nama tidak sekedar kertas persegi bertuliskan nama orang.

Paling tidak kontak yang dilakukan dengan pemberi kartu nama dapat membantu melancarkan bisnis anda. So, mulai sekarang jangan abaikan kartu nama anda dan kartu nama yang anda dapatkan...

Kartu Nama Membuka Banyak Peluang

Seorang profesional harus memperhatikan tata krama serah-terima kartu nama agar tidak kehilangan mitra potensial.

KARTU nama (business card) adalah sebuah keharusan bagi seorang profesional. Dengan kartu nama, seseorang membuka diri bahwa dirinya siap mengeksplorasi peluang. Karena itu, kartu nama vital untuk memperluas jaringan. ”Kartu nama adalah strategi marketing kita kepada semua orang. Seorang profesional wajib memiliki kartu nama. Kartu nama hendaknya diberikan kepada siapa pun yang berhasil kita jumpai dan memiliki kepentingan dengan kita,” jelas Indayati Oetomo, International Director, John Robert Powers Indonesia.

Namun, setiap budaya memiliki cara berbeda dalam memberikan dan menerima kartu nama. Profesional harus memahami situasi sehingga niat ramah- tamah dengan memberikan kartu nama tidak menjadi blunderyang membuat orang lain tersinggung. Di Jepang, kita menerima kartu nama pada acara atau pertemuan resmi. Dalam konteks budaya Jepang, memberikan coretan atau tulisan pada kartu nama orang adalah hal yang tabu. Di samping itu, jika berhadapan dengan orang Jepang, seorang profesional jangan pernah memasukkan kartu nama ke dalam saku belakang. Hal itu adalah tindakan yang sangat merendahkan bagi bangsa Jepang. ”Tata krama serah-terima kartu nama memang sangat dipengaruhi oleh kultur. Bagi masyarakat Asia, kartu nama lazim diberikan dan diterima dengan dua tangan,” tutur Indayati.

Cara bertukar kartu nama dengan bangsa Asia berbeda dengan bangsa Barat. Dengan bangsa Barat, Indayati memaparkan, kartu nama tidak mutlak diserahterimakan dengan dua tangan. Dengan orang Barat, kartu nama bisa diberikan dengan satu tangan tapi harus diiringi dengan bahasa tubuh yang baik. Bila kita memberikan kartu nama dengan dua tangan, sebaiknya tulisan yang terdapat pada kartu nama menghadap ke penerima.

Sedangkan, bila kita memberikan kartu nama dengan satu tangan, maka posisi kartu nama bisa menyamping ataupun melintang dengan tulisan menghadap ke penerima. Ekspresi kita ketika menerima kartu nama juga perlu diperhatikan. Sebaiknya ketika menerima kartu nama dari orang lain, kita harus menunjukkan ekspresi suka cita dan ekspresi hangat. Setelah itu, penerima sebaiknya menanggapi dengan membaca dan menanyakan jenis bisnis pemberi kartu nama. Dengan demikian, pemberi kartu nama merasa mendapatkan perhatian.

Seperti dalam budaya Jepang, kartu nama yang diterima sebaiknya tidak segera dimasukkan ke dalam saku atau dompet kartu nama. Penerima kartu nama sebaiknya meletakkan kartu nama di atas meja atau dipegang dalam waktu secukupnya sambil beramah- tamah dengan pemberi kartu nama. ”Setelah kita paham nama serta jenis usaha pemberi kartu nama, baru kartu nama kita masukkan ke dalam tempat kartu,” tutur Indayati. Dengan begitu, orang yang memberi kartu nama kepada kita akan merasa sangat dihargai. Keuntungan bagi kita adalah mendapatkan networkingdan relationship baru. Bagi pria, tempat yang baik untuk menyimpan kartu nama adalah saku kemeja atau dompet. Sedangkan bagi wanita, kartu nama sebaiknya disimpan di dalam dompet atau dompet khusus kartu nama.

Namun, kartu nama tidak boleh disimpan selamanya di dalam dompet. Semakin lama, kartu nama semakin bertambah banyak. Karena itu, dompet pun bisa menggelembung dan tidak sedap dipandang. Untuk menyiasatinya, kartu nama bisa dipindahkan ke album khusus kartu nama. Profesional yang aktif, sebaiknya selalu membawa kartu nama. Jika hari padat dengan pertemuan bisnis, profesional aktif bisa membawa hingga 15 lembar kartu nama. Intinya, jangan sampai kehabisan kartu nama. Setiap profesional harus selalu memantau ketersediaan kartu nama. Namun, ada kalanya seseorang tetap kehabisan, atau lupa membawa kartu nama. Ini adalah mimpi buruk. Tentu sangat tidak enak jika orang memberikan kartu nama kepada kita tapi kita tidak bisa membalas dengan memberikan kartu nama kita. ”Jika kehabisan kartu nama, kita harus meminta maaf dan jujur mengatakan bahwa kita kehabisan kartu nama,” ungkap Indayati.

Jangan sekali-kali mengatakan kita lupa membawa kartu nama karena hal itu bisa mencoreng citra kita sebagai profesional. Jika kehabisan kartu nama, kita hendaknya menyampaikan secara lisan data kontak kepada orang lain. Jika kita harus memberikan informasi kontak yang panjang, kita bisa menuliskannya pada kertas yang rapi, bukan kertas yang dirobek sembarangan. Bagaimana desain kartu nama yang baik? Indayati menjelaskan, desain kartu nama sebaiknya tidak terlalu fancy. Jika desain kartu nama terlalu ramai, penerima sukar membaca informasi yang tertera dalam kartu nama tersebut. Indayati memaparkan, kartu nama sebaiknya lebih menonjolkan company brand. Pada kartu nama, informasi yang sebaiknya tertera adalah logo dan nama perusahaan, nama dan jabatan pemilik kartu nama, serta nomor telepon, faksimile, dan e-mail kantor. Ada baiknya nomor ponsel juga disertakan. Sebagian orang, atau perusahaan, memasang foto pemilik pada kartu nama. Indayati menilai, memasang foto pada kartu nama sah saja.

Namun, dengan tempelan foto, informasi yang paling menonjol pada kartu nama adalah orang yang ada di foto tersebut, bukan company brand. Dimensi kartu nama yang ideal, Indayati menambahkan, adalah persegi panjang berukuran standar 9 x 5,5 cm. Kartu nama berukuran lebih kecil mungkin tidak masalah, kecuali mungkin informasi yang tertera pada kartu nama menjadi lebih sedikit atau lebih padat sehingga sukar dibaca. Namun, kartu nama berukuran lebih besar akan sukar dimasukkan ke dalam dompet dan album penyimpan kartu nama. Karena itu, kecuali pemilik adalah seniman eksentrik, kartu nama sebaiknya dibuat mengikuti standar yang berlaku. Indayati menuturkan, kartu nama sebaiknya dibuat dari kertas yang tidak terlalu banyak memiliki coating. Kartu nama juga sebaiknya memiliki warna latar belakang yang lembut. Lain kartu nama, lain pula dompet penyimpan kartu nama. Ketika kartu nama memiliki standar ketat, dompet penyimpan kartu nama bisa berkembang mengikuti mode. Penyimpan kartu nama bisa dibuat dari bahan kulit atau stainless steel. ”Yang perlu diperhatikan adalah ketebalannya,” tandas Indayati.

Jangan Anggap Enteng Kartu Nama

''Terpesona pada pandangan pertama'' adalah sebuah impresi (kesan) yang kita tawarkan pada calon pelanggan kita. Ada banyak cara melakukannya. Coba Anda pikirkan, apa yang membuat Anda pertama kali tertarik dengan sebuah buku, misalnya. Boleh jadi, judulnya menarik, sampulnya, jenis huruf dan besarnya, tata letaknya, kerapihannya, jenis kertasnya, atau harganya.

Ini bisa menjadi cerminan untuk usaha Anda. Jangan anggap remeh sebuah kartu nama. Sebuah kartu nama yang dicetak dengan baik, didesain dengan indah dengan logo perusahaan yang bagus dan kertas yang terpilih bisa juga menimbulkan kesan yang mendalam bagi yang menerimanya.


Untuk usaha Anda tentu tidak hanya kartu nama dan peralatan surat-menyurat lain yang harus dicetak bagus. Bagaimana Anda bisa meyakinkan pelanggan bahwa percetakan Anda menghasilkan produk yang bagus dan bermutu sedangkan kartu nama atau kop surat Anda tidak mencerminkan hal itu? Sertakan pula contoh-contoh hasil cetak Anda pada setiap Anda bertemu dengan calon pelanggan Anda sehingga mereka bisa menilai hasil kerja Anda. Sebuah kartu nama, company profile (profil perusahaan), proposal, dan contoh-contoh karya Anda yang ditampilkan dengan baik, tentu bisa menciptakan apa yang Anda sebut sebagai ''terpesona pada pandangan pertama.''

Membaca Karakter Orang Lewat Kartu Nama

Tembok di salah satu sudut Via Via Cafe penuh dengan coretan krayon warna-warni. Di permukaan dinding lainnya juga tergantung 27 lukisan dengan media berupa sobekan kertas dari buku tulis. Masih dengan coretan khas anak taman kanak-kanak, Indrayanti (32), sang pelukis, juga menempelkan kartu nama di tengah lukisan.

Sekilas lukisan-lukisan itu memang tak berbeda dengan karya anak taman kanak-kanak. Bahkan, dua anak kecil, Kinanti Cahyaning Ati (9) dan Puti Ilalang Sunyi (6), tertarik untuk meneruskan gambar di dinding tersebut dengan coretan-coretan lain. Antara lukisan Indrayanti dan kedua anak itu tak ada bedanya.


Lukisan di dinding ini mengambil judul Egoisme yang Terbelah bercerita tentang rasa egois yang pasti dimiliki oleh setiap manusia. Tetapi, tiap manusia harus menanggalkan keegoisan tersebut begitu terjun dalam kehidupan masyarakat.

Sedangkan lukisan yang menggunakan bahan dasar kartu nama lebih ditujukan untuk menceritakan karakter dan watak sang pemilik kartu nama. Biasanya sifat dan nasib seseorang bisa dilihat lewat kartu tarot atau bola kristal. Tetapi, Indrayanti mampu menceritakan sifat- sifat orang hanya dengan mengobrol sebentar dan meminta kartu namanya.

Menurut Indrayanti, tiap kartu nama pasti menggambarkan karakter seseorang. Baik dari font, gambar, bentuk, maupun isi kartu nama. Ada pula beberapa lukisan yang tak menggunakan kartu nama tetapi bisa menceritakan karakter tokoh yang digambar.

Lukisan dengan bahan dasar kartu nama pengusaha tembakau, misalnya, dihiasi dengan berbagai coretan daun tembakau. Adapun lukisan kartu nama seorang pengusaha dipenuhi coretan gambar pesawat terbang yang menggambarkan sang pemilik yang suka berpergian.

Bagaimana Nasib Kartu Nama Kita ?


Berapa banyak kartu nama milik orang lain yang Anda simpan? Dari jumlah itu berapa persen yang sering Anda manfaatkan di luar urusan kirim ucapan hari raya, dengan catatan SMS telah mengurangi kartu?Nah, diri sisi Anda sendiri, selama Anda bekerja, baik di lingkungan yang sama maupun berkutu lompat, sudah berapa kali ganti kartu nama? Seberapa membantu pekerjaan Anda kartu nama itu?

Maaf, saya nyinyir bertanya seperti salesman. Saya ingat itu semua, lantas menjadikannya sebagai pertanyaan untuk Anda, setelah saya menerima sekotak kartu nama baru. Kartu baru dengan alamat baru, sekalian desain baru, karena saya berkantor baru.


Kartu nama seisi warga kantor itu tertunda terbitnya karena dua kecelakaan. Pertama: ketika desain sudah jadi, jauh hari sebelum kami pindah kantor, ternyata jatah nomor telepon ekstensi yang kami terima sudah dipakai oleh unit lain. Kedua: ketika nomor telepon sudah dikoreksi, pencetaknya malah mengoreksi sesuai keyakinannya yang ternyata tak sejalan dengan kenyataan.

Kartu nama. Ketika jumlahnya banyak, tersimpan dalam kotak urut abjad, kita tak segera berhasil ketika mencari. Tak semua nama orang kita ingat, tak semua nama lembaga kita simpan dalam benak. Tapi sebagai benda grafis, kartu nama sebetulnya menarik. Desain yang kuat, dari perusahaan yang tidak tenar, biasanya masih saya ingat sosoknya.

Lantas bagaimana memperlakukan kartu nama agar mempermudah pencarian? Didigitalkan. Hanya itu. Sayang, harga scanner kartu nama masih mahal. Tapi mau digital atau manual, kita tak pernah tahu nasib kartu nama kita di tangan orang lain, setelah dipertukarkan melalui etiket berupa dua tangan menyodorkan dengan arah hadap huruf ke penerima.

Tips Membangun Hubungan via Kartu nama


Pertama, selalu siap dengan kartu nama ke manapun Anda pergi. Bertukarlah kartu nama atau nomor ponsel dengan orang-orang yang baru Anda temui dan ajak bercakap-cakap.

Kedua, bila perlu tuliskan secara singkat di balik kartu namanya, dalam acara apa Anda bertemu dengan orang yang bersangkutan untuk memudahkan dalam menyapa orang tersebut bila suatu saat Anda bertemu kembali dengannya.

Ketiga, sapalah orang lain dengan tulus dan lakukan secara teratur, bukan hanya pada saat Anda membutuhkan bantuan orang tersebut.

Keempat, gunakan sarana komunikasi yang tersedia saat ini (telepon, SMS, email, kartu ucapan, dll)

Kelima, hari-hari khusus seperti hari ulang tahun atau hari raya keagamaan bisa dimanfaatkan untuk menyapa orang-orang yang ada dalam daftar network Anda.

Keenam, jangan ragu atau malu untuk menyapa bila bertemu dengan orang yang Anda kenal, tetapi Anda lupa nama dan latar belakangnya. Ajaklah orang tersebut untuk berjabat tangan sambil menyebutkan nama dan sekilas identitas Anda. Katakan bahwa Anda merasa mengenalnya dan sampaikan permintaaan maaf karena Anda agak lupa namanya. Mulailah percakapan dengan pembicaraan seputar identitasnya atau hal-hal umum menyangkut kehadirannya dalam acara atau situasi yang Anda hadapi bersama.